Bagaimana Inflasi Berdampak berbeda untuk lapisan masyarakat yang berbeda ?

AsalasahSabtu siang kemarin, pemerintah telah resmi menaikan harga BBM bersubsidi. Kenaikan ini cukup mengejutkan karena ternyata kenaikan harga tersebut berlaku 1 jam setelah peraturan tersebut diresmikan.

Ketika harga BBM dinaikan, perhatian semua orang akan tertuju ke besaran inflasi yang akan dialami Indonesia. Emang sih menganalisa inflasi bakal jadi salah satu acuan investor dalam menentukan akan melakukan investasi kemana. Apakah kenaikan harga ini akan mempengaruhi purchasing power, produktivitas (yang diukur dengan real GDP), pertumbuhan bisnis, laba korporasi dan lainnya.




Ga cuma beban transportasi yang naik, tapi beberapa beban juga diprediksi bakal naik karena harga2 kebutuhan yang semakin tinggi, contohnya aja beban gaji karyawan.

Dalam lingkungan inflasi tinggi seperti ini, selain kenaikan beban dari emiten, hal lain yang perlu diperhatikan investor dalam pemilihan saham adalah target market emiten yg diincar. Hal ini karena inflasi bisa menyebabkan penurunan purchasing power dan pengurangan volume penjualan yang berbeda buat tiap emiten.

Tiap perusahaan mengincar target market yang berbeda. Misalnya aja kalo di sektor retail, $MAPI yang incer segmen middle up, $RALS yang incer segmen low end, dan lainnya (bisa dibaca di unboxing sector retail stockbit buat liat lengkapnya: https://stockbit.com/#/academy/unboxing/7).

Ga cuma emiten retail loh, emiten lainnya kaya consumer goods yang nature bisnisnya bersinggungan sama retail, bank yang kasih pinjaman ke sektor yang beda2, manufacturing, sektor pariwisata, bahkan sektor tech kaya $GOTO dan $BUKA juga punya target masing2 loh.

Biasanya, masyarakat dengan segmen low income akan memiliki imbas yang lebih besar daripada masyarakat pada segmen middle up income.

Sebagai gambaran, Anto yang punya pendapatan Rp3 juta/ bulan, harus membayar Rp1 jt untuk kos, dan Rp 1jt untuk makan, dan Rp750 rb setiap bulannya. Artinya, setiap bulan Anto cuma punya kelebihan sebesar Rp 250rb untuk dia spend untuk hal2 lain kaya healing ke ubud, staycation, beli baju, beli bobba, atau hal lain diliuar kebutuhan primernya. Ketika terjadi inflasi harga makanan dan BBm let say sebesar 15%, artinya Anto harus keluarin Rp150 rb tambahan buat makan dan Rp 112,5rb lagi buat BBM (jadi total dia harus keluarin Rp 262,5rb tambahan). Asumsi kalau gaji Anto naik mengikuti inflasi 5% (biasanya kenaikan gaji itu disesuaikan dari data inflasi yang dirilis pemerintah), maka gaji Anto jadi Rp3,15 jt dan total biaya jadi Rp 3,0125 juta, dan sisa buat belanja barang2 sekunder cuma Rp137,5 ribu (turun -45% dari semula).

Di sisi lain, Budi yang punya pendapatan Rp20 juta/bulan mungkin akan punya biaya hidup yang lebih tinggi. Misalnya kdia ngekos di kos-kosan yang Rp3 jt/bulan, makannya bisa Rp2,5 jt/bulan, dan BBM nya bisa Rp1,5 juta/bulan, jadi Budi punya sisa uang senilai Rp 13juta/bulan buat belanja barang2 sekunder dan tersier. Ketika dihantam dengan inflasi dengan rate yang sama, atau bahkan lebih tinggi, dengan gaji sama2 naik 5% (kaya Anto) jadi Rp 21jt, penurunan purchasing power Budi akan turun pada rate yang berbeda dari Anto.

Let say kita asumsikan kenaikan biaya untuk makan dan BBM Budi sebesar 20% (lebih tinggi dari Anto), maka pengeluaran total Budi akan menjadi Rp 7,8juta. Dengan gaji yang naik jadi Rp21 juta, bahkan sisa uang yang bisa dipake Budi buat beli kebutuhan lainnya malah meningkat sebesar Rp200 ribu! (wow bahkan inflasi malah bisa meningkatkan daya beli ya).

Perbedaan pada perubahan purchasing power pada lapisan masyarakat yang berbeda ini tentunya akan menjadi katalis yang berbeda buat emiten yang ngincer kalangan masyarakat kaya Budi dan Anto. Nah hal ini lah yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum investasi ke suatu emiten. Apakah emiten akan terdampak negatif, atau malah sebenarnya emiten tersebut cuma sedikit terimbas aja?

Nah kalo menurut kamu, emiten mana nih yang cuma sedikit terimbas dari inflasi ini dan masih punya potensi buat meningkatkan kinerjanya? $IHSG

Asalasah | Sumber: https://stockbit.com/#/post/9522264
Maverick Unemployed, but i am happy

Belum ada Komentar untuk "Bagaimana Inflasi Berdampak berbeda untuk lapisan masyarakat yang berbeda ?"

Posting Komentar

Tidak Ada tempat untuk KOMENTAR SPAM!!! Akan saya cek setiap hari

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel