Apa Efek Kenaikan Suku Bunga, Serta Sejarah Yang Pernah Terjadi

Asalasah ~ Sebelum membahas efek, perlu diketahui mengapa bank sentral menaikkan atau menurukan suku bunga?

Secara umum :

1. Kalau pertumbuhan ekonomi lambat & pengangguran meningkat, suku bunga acuan biasanya diturunkan. Supaya pelaku usaha mengeluarkan biaya lebih murah untuk meminjam modal. Harapannya, pebisnis berinvestasi & berekspansi serta menyerap tenaga kerja. ujung-ujungnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan otomatis tingkat konsumsi menigkat.

2. Sebaliknya, jika ekonomi tumbuh cepat, inflasi menjadi perhatian Bank Sentral. Bank Sentral bisa menginjak rem dengan menaikkan suku bunga acuan. Efekny, pebisnis lebih sedikit berinvestasi & mengambil pinjaman untuk permodalan, karena beban bunga lebih besar. Hal ini membuat mereka menunda ekspansi usaha & tidak merekrut karyawan baru. Efeknya, pengeluaran & konsumsi masyarakat akan berkurang.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah mengetahui alasan lanjut mempelajarai sejarah yang pernah terjadi :

1. Saat krisis finasial 2008, The Fed drastis menurunkan suku bunga acuan untuk mematik perekonomian AS yang lesu. Suku bunga acuan rendah nyaris 0% dipertahankan hingga 8 tahun.

2. Begitau ekonomi menguat, The Feed kerek suku bunga acuan 9 kali pada 2015-2018

3. Saat ekonomi kembali melambat pada 2019, The Fed 3 kali pangkas suku acuan. Kebijakan dilanjutkan saat pandemi melanda. The Fed pun 2x memangkas suku bunga acuan hingga mendekati 0% pada 2020

4. Di masa pemulihan pandemi, perang Rusia & Ukrania mengganggu rantai pasok hingga mengerek harga komoditas. Tak ayal, inflasi tinggi memaksa The Fed menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2018. Diproyeksi The Fed akan menaikkan suku bunga acuan hingga 2023.

Asalasah | Sumber: https://stockbit.com/#/post/9747660