Dampak Kenaikan Suku bunga terhadap Instrumen Investasi

Asalasah ~ Menyambung pembahasan pada artikel sebelumnya tenntang Efek Kenaikan Suku Bunga, kini kita lanjutkan apa saja dampak Suku bunga terhadap Instrumen Investasi! Yuk sobat asalasah baca :

A. Deposito

Kenaikan suku bunga sejalan dengan imbal hasil deposito

B. Obligasi

Kenaikan suku bunga bertolak belakang dengan surat utang/obligasi. Mengapa? karena surat utang yang baru diterbitkan memiliki tingkat kupon/imbal hasil yang lebih tinggi mengikuti kenaikan suku bunga acuan. Tentunya membuat surat utang denga kupon lebih rendah akan dilepas investor sehingga menyebabkan harga nya turun. Di sisi lain juga muncul keraguan bagi perusahaan untuk mengeluarkan surat utang dengan imbal hasil yang tinggi.

C.Saham

Keunikan beerinvestasi di saham karena kenaikan suku bunga tidak secara langsung berpengaruh terhadap pasar saham. Tetapi, langkah bank sentral bisa memiliki dampak riak terhadap harga saham. Saat Bank sentral menaikkan suku bunga acuan, otomatis bank & lembaga pembiyaan akan menaikkan tingkat bunga pinjaman. Saat tingkat suku bunga untuk pinjaman bisnis tinggi, pelaku usaha menahan ekspansi & tidak merekrut pekerja baru. Hal ini mempengaruhi pemasukan dan pengeluaran masyarakat. Pengeluaran/ Daya beli masyarakat yang rendah akan mengruangi potensi pendapatan perusahaan, sehingga berpotensi menurunkan harga sahamnya.

Namun tidak ada jaminan , tak serta merta kenaikan suku bunga acuan menekan harga saham. Perlu diingat, kenaikan suku bunga biasa terjadi saat perekonomian dalam periode penguatan. Dengan demikian bisa saja kenaikan suku bunga acuan berbarengan dengan momentum bull market.

D. Harga Komoditas

haga komoditas biasanya turun saat kenaikan suku bunga, Asumsinya pelaku bisnis menahan ekspansi, sehingga kurang kondusif untuk permintaan komoditas. (tapi hal ini menjadi anomali ketika perang Rusia menggangu rantai pasok)

E. Properti

Harga properti terkait erat dengan kenaikan suku bunga, karena pembelian properti mayortias menggunakan KPR. Tapi tidak selamanya seperti itu karena pernah terjadi sekitar 10 tahun lalu , sat suku bunga tingi tapi permintaan properti tetap kuat. Sebab ekonomi masyarakat terkena booming komoditas.

Asalasah | Sumber: https://stockbit.com/#/post/9747660